Berita Hawzah – Hujjatul Islam Reza Khursyidi dalam wawancara dengan Kantor Berita Hawzah menyinggung peringatan Hari Persatuan Hawzah dan Universitas, mengatakan bahwa baik hawzah maupun universitas merupakan dua pusat ilmu yang penting di negara kita.
Wakil Kepala Sekolah Safiran Hedayat Bijar menekankan bahwa para talib dan mahasiswa adalah para pembangun masa depan bangsa, sehingga kedua kelompok harus mempersiapkan diri menghadapi tanggung jawab besar di tingkat nasional.
Ia menambahkan, tujuan para talib dan mahasiswa sebenarnya sama, meskipun jalur dan metode mereka berbeda. Namun pada akhirnya, keduanya menuju satu titik yang sama, sehingga tujuan bersama ini menjadi dasar persatuan antara hawzah dan universitas.
Hujjatul Islam Khursyidi menekankan, para talib dapat berperan dalam bidang keagamaan dan hukum syariat, sementara mahasiswa di bidang lain dapat memberi kontribusi signifikan bagi masa depan negara. Ia menggambarkan ilmu sebagai burung yang terbang di langit pengetahuan, yang membutuhkan dua sayap untuk terbang: hawzah dan universitas. Tanpa salah satu sayap tersebut, atau jika salah satunya terganggu, penerbangan ilmu akan terhambat.
Menyinggung upaya musuh untuk memecah belah hawzah dan universitas, Khursyidi mengatakan: “Ketakutan musuh adalah jika talib dan mahasiswa bergerak dalam satu jalur dengan tujuan yang sama. Oleh karena itu, mereka menimbulkan berbagai keraguan agar kedua kelompok ini saling dipertentangkan. Mahasiswa dan talib harus memahami tipu muslihat ini dan bekerja bersama untuk menetralkannya.”
Ia juga menekankan bahwa salah satu ancaman terbesar bagi hawzah dan universitas adalah aliran menyimpang seperti sekularisme, yang berusaha menjauhkan agama dari wajah masyarakat. Para talib dan mahasiswa harus memahami ancaman ini dengan baik dan berupaya menolaknya, karena ketika sekularisme menguasai masyarakat, banyak nilai kemanusiaan dan terutama nilai-nilai Islam akan hilang.
Your Comment